Minggu, 25 Januari 2009

HALAL LAGI BAIK

HALAL LAGI BAIK
Oleh : H. Zulkifli Imam Said


Firman Allah :

يَاأَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ(168)إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ(169)

Artinya : “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui” (Q.S. Albaqarah:168-169).

Dalam ayat ini Allah tujukan untuk seluruh manusia agar memakan apa pun yang ada di bumi dengan syarat yaitu halal dan baik.
Karena memang ada makanan yang halal tapi pada saat tertentu makanan itu tidak baik. Seperti durian jelas halal tapi pada saat tertentu durian itu tidak baik saat itu kita tidak boleh memakannya.
Ini harus menjadi perhatian, karena sekarang banyak makanan yang bentuknya halal tapi zat yang ada pada makanan itu tidak baik bagi kesehatan dan pada saat itu makanan tersebut tidak boleh kita makan.
Sekarang orang berusaha agar makanan yang dibuat kelihatan enak di pandang mata, segar dan mengundang selera. Untuk itu mereka tidak segan-segan menggunakan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan.
Masing-masing Negara atau daerah punya makanan khas sendiri yang diminati oleh daerah atau Negara asal makanan tersebut. Sekarang orang membuat makanan yang diminati oleh seluruh daerah atau Negara, seperti ketika diatas pesawat, makanan yang disuguhkan benar-benar cocok untuk seluruh lidah sehingga negara manapun akan suka dengan makanan tersebut, untuk itu mereka upayakan makanan itu menarik, awet dan mudah dalam penyajiannya.
Seperti mie misalnya, kalau sekali-sekali kita memakannya mungkin tidak apa-apa kalau sudah menjadi kebiasaan maka hal itu bisa menyebabkan bahaya. walau itu enak dan praktis. Tapi bila jadi kebiasaan akan berbahaya, maka itu tidak kita sediakan.
Hidup ini tidak lebih dari kebiasaan. Perokok misalnya, dia tahu rokok itu tidak baik untuk kesehatan, tapi karena telah menjadi kebiasaan maka susah untuk menghentikannya.
Ada seseorang yang mengatakan dia punya adik yang tidak mau di ajari dengan berbagai ilmu. Adiknya mengatakan, kalau saya pandai, nanti selalu saya yang disuruh, sehingga dia tidak mau memiliki banyak ilmu (Subhanallahu, ternyata masih ada orang yang berpikir malas seperti itu ).
Kita hidup didunia sekali dan sangat sebentar. Kalau kita malas dan sedikit kepandaian berarti kita hidup tidak bermanfaat. Alangkah malangnya kita hidup di dunia tapi tidak bermanfaat. Maka usahakanlah diri kita betul-betul bermanfaat dan mari sama-sama kita berdoa “ Ya Allah, Berikanlah kami kehidupan kalau kami masih bermanfaat dan matikan kami kalau kami tidak bermanfaat lagi. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar