Minggu, 25 Januari 2009

KESENANGAN YANG BERMANFAAT

KESENANGAN YANG BERMANFAAT
Oleh
H. Zulkifli Imam Said

Firman Allah:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِوَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ(164)


Artinya : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan” (Q.S. Albaqarah:164)



Allah mengatakan, silih bergantinya malam dan siang sungguh terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah. Kita melihat Allah tidak main-main dengan waktu. Banyak ayat Al-Qur’an dimana Allah bersumpah dengan waktu, seperti Wal Asri, Wal lail, Wal Fajri dan lain sebagainya. Ini menunjukkan agar orang yang membaca dan mendengarnya berhati-hati dalam menggunakan waktu.
Setiap waktu harus diisi dengan yang bermanfaat. Orang kafir berusaha agar kita melalaikan waktu, walasri kita yang punya tapi dalam menghargai waktu orang kafir yang lebih unggul.
Orang-orang yang ingin menguasai dunia dan tidak ingin negara berkembang menjadi negara maju, akan berusaha untuk membuat orang-orang yang hidup di negara berkembang menjadi manusia lalai.
Pabrik rokok mereka yang punya sedangkan kita yang tukang isap rokoknya. Mereka buat pertunjukkan band diberbagai kota untuk meracuni remaja kita, berbondong-bondong remaja menyaksikan, berdesakkan laki-laki dan perempuan bahkan ada yang makan korban.
Generasi kita sudah diracuni dengan musik, playstation, yang menyebabkan mereka malas belajar. Sedangkan generasi mereka, mereka jaga sebaik-baiknya diajar disiplin yang ketat. Generasi mereka tumbuh dengan disiplin tinggi sementara generasi kita tumbuh dengan malas penuh khayalan.
Mereka betul-betul menghargai waktu, 5 menit saja terlambat sudah kesalahan besar sementara kita terlambat satu jam pun tidak merasa bersalah.
Jangan biarkan ada waktu kosong dalam hidup, karena syaitanlah yang akan mengisi kekosongan itu. Waktu kosong digunakan untuk berkelakar dan menyinggung perasaan teman, ini bahaya sekali. Pada awalnya hanya seloroh tapi syaitan masuk akhirnya bisa menjadi pertengkaran. Kita lihat bencana besar pada awalnya karena kesalahan kecil, karena lalai dalam mempergunakan api bisa menyebabkan kebakaran besar.
Usahakan dalam hidup ini, kita tidak menyakiti hati orang lain maka bisa hidup dengan aman, seperti kata Gandi “Dunia ini jahat maka perlakukanlah dunia ini dengan baik, baru anda bisa hidup di dunia”. Ini jelas agama kita yang punya. Nabi katakan tebarkan salam artinya kitalah yang menebarkan keselamatan, dimana kita berada yang ada disekitar kita akan merasa aman.
Sasaran pendidikan di Indonesia menciptakan “Insan Kamil” kalau sasaran ini berhasil tentu anak SLTP lebih bagus akhlaknya dari anak SD, anak SMU lebih bagus akhlaknya dari anak SLTP begitu juga mahasiswa akan lebih bagus akhlaknya dari anak SMU.
Kenyataan yang kita lihat, kita tidak bisa membedakan antara mahasiswa dengan preman, baik dari segi cara berpakaian, adab atau tutur katanya tidak tampak tanda-tanda sebagai seorang yang berpendidikan/ intelektual.
Allah mengatakan dalam ayat ini, “sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi di jadikan ikhtibar bagi orang yang mau berfikir”. Subuh sekarang bukanlah subuh yang kemaren, tidak ada orang yang sanggup mengembalikan subuh yang kemaren. Ketika datang pergantian hari, mari kita sambut dengan optimis dan penuh semangat.
Kalau hati yang mau serta semangat yang tinggi, tidak ada kata susah. Susah bagi yang tidak menginginkannya.
Dalam ayat ini Allah juga katakana, Allah telah menurunkan air dari langit untuk kehidupan di bumi. Ketika hujan, saat itu Allah membagi air kehidupan maka jangan pernah mencela ketika hujan turun. Seharusnya kita berdoa ketika hujan turun “ Ya Allah Engkau telah turunkan hujan di bumi ini, Ya Allah Engkau turunkan pula rahmat-Mu kepada kami Ya Allah”, Amin
Mudah-mudahan kita semua bisa mengambil pelajaran dari apa-apa yang telah diciptakan Allah SWT. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar