Selasa, 03 Februari 2009

KEESAAN ALLAH

KEESAAN ALLAH

oleh :

H. ZULKIFLI IMAM SAID

Firman Allah:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ(1)اللَّهُ الصَّمَدُ(2)لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ(3)وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ(4)

Artinya: Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia". (QS. Al Ikhlash:1-4)

Allah menyuruh Nabi kita, (قُلْ) katakan. Huwa itu maksudnya Allah. Maksudnya itu, Allah adalah sumber segala-galanya. (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Kita hidup tapi hidup kita tidak sama dengan Allah. Kita dihidupkan sedang Allah tidak dihidupkan tapi Maha Hidup. Kita dihidupkan ada awalnya dan ada pula batas akhir hidup kita.

Kita mengetahui karena Allah yang memberi tahu kita. Tapi Allah Maha Mengetahui. Sehingga Nabi kita mengatakan, “Seandainya ada semut hitam di batu yang hitam dan dalam keadaan gelap gulita tetap akan terlihat oleh Allah Swt. Jadi keyakinan-keyakinan ini harus duduk pada umat islam. Kalau tidak berarti tidak punya tauhid. Hati ini harus benar-benar yakin dengan kekuatan Allah. Harus yakin bahwa Allah melihat kita.

Kita sebagai manusia, siapapun kita dan kekuasaan yang dimiliki tetap melalui sebuah proses. Sedang Allah tidak melalui proses apapun. ”Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan”, jelas maksud ayat ini bahwa Allah tidak melalui proses. Tapi alam ciptaan Allah semuanya melalui proses. Allah menyuruh kita meminta kepada-Nya. (اللَّهُ الصَّمَدُ) tidak meminta pada yang lain.

Kata Nabi, jadikan dirimu budak Allah maka yang lain tidak akan memperbudakmu. Tapi jika kita tidak menjadikan diri sebagai budak Allah maka orang lain akan memperbudak kita. Lebih baik kita memiliki 1 pimpinan dari pada banyak pimpinan yang menyuruh kita ini itu dan membuat kita bingung saja. Sedang Allah jelas perintahnya dan jelas imbalannya.

Orang yang menjadi budak Allah akan disejukkan hatinya dan diberi petunjuk. Dengan petunjuk inilah hatinya jalan. Kalau tidak seperti ini maka manusia akan hidup dalam kegelapan. Syaid Qutub mengatakan, “Allah tunjukkan jalan yang terang dan jalan yang penuh kasih sayang tapi dia justru masuk kedalam lumpur-lumpur jahiliah. Maka dia adalah manusia yang paling bodoh.

Hendaknya dengan segala kerendahan hati meminta pada Allah agar dibukakan jalan yang benar. Seperti ketika berbuat salah langsung beristigfar memohon ampunan Allah. Kalau seperti ini yang kita terapkan, masya Allah tidak terbayangkan kekuatan Islam yang akan terkumpul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar