Selasa, 03 Februari 2009

Mencari Kebahagiaan Untuk Akhirat

Mencari Kebahagiaan Untuk Akhirat

Oleh

H. Zulkifli Imam Said

Firman Allah :

وَابْتَغِ فِيمَا ءَاتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al Qashash:77)

Allah mengajak kita untuk mencari apa yang telah dianugerahkan-Nya kepada kita untuk (kebahagiaan) negeri akhirat. Allah menyuruh untuk berbuat kebaikan dengan Lillahi Ta’ala. Seorang siswa mencari ilmu harus karena Lillahi Ta’ala, Guru mengajar karena Lillahi Ta’ala begitu juga Orang didapur bekerja Lillahi Ta’ala. Jadi apapun yang dikerjakan harus dengan Lillahi Ta’ala. Karena orang-orang yang berbuat Lillahi Ta’ala yang akan dibayar oleh Allah Swt. Sedang orang-orang yang tidak Lillahi Ta’ala tidak akan mendapat bayaran apa-apa.

Sia-sialah pekerjaan yang tidak diniatkan tidak karena Allah. Bahkan shalat yang kita kerjakan dengan tidak Lillahi Ta’ala, tidak akan dibayar oleh Allah Swt. Hendaknya semua kita lebih menekankan lagi Lillahi Ta’ala. Itulah maksud Allah, “tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah. Maksud ibadah bukan harus shalat sepanjang masa atau haji setiap tahun atau puasa setiap hari, bukan itu maksudnya.

Maksud ibadah itu adalah apapun yang kita kerjakan diniatkan karena Allah Swt, barulah Allah membalasnya. Seperti orang yang pergi jihad berperang, jika tidak diniatkan karena Allah dia tidak termasuk mati syahid walaupun berperang membela Islam.

Allah telah menyuruh kita mencari untuk diakhirat, tapi jangan lupa dengan nasib kita didunia Allah telah menjelaskan jika kamu bersedekah janganlah terlalu boros, sisakanlah untuk dirimu sedikit tapi tidak boleh juga terlalu kikir. Jadi kita harus mengimbanginya, berusaha untuk menjadi umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia.

Untuk itu marilah kita perbaharui niat kita kembali, agar menjadi niat yang baik dan mudah-mudahan kita merupakan umat terbaik di sisi Allah Swt. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar